Prospek bisnis jalan tol yang semakin menjanjikan, mendorong sejumlah konglomerat untuk memperluas usaha mereka ke sektor tersebut.
Terbaru, PT Nusantara Infrastructure Tbk. (META) lewat konsorsium GIC-MPTC telah meneken akta jual beli saham sebesar 35% saham PT Jasamarga Transjawa Tol (JTT) pada 27 September 2024 lalu. Nilai akuisisi mencapai Rp15,75 triliun.
Induk JTT, PT Jasa Marga (Persero) Tbk. (JSMR) telah menandatangani dokumen Sales Purchase Agreement (SPA) dengan PT Metro Pacific Tollways Indonesia Services (MPTIS), Warrington Investment Pte Ltd (Warrington) dan PT Margautama Nusantara (MUN) pada Jumat (27/9/2024).
Komposisi pemegang saham baru di PT JTT menjadi MPTIS sebesar 20,3%, Warrington sebesar 10,5%, dan MUN sebesar 4,2%. Ketiganya terafiliasi entitas grup Salim dimana Metro Pacific Tollways merupakan pemegang 95,52% saham META.
Grup Salim yang dipimpin Anthoni Salim memang merupakan salah satu konglomerat pemain bisnis tol di Indonesia. Namun tidak hanya grup itu, ada sejumlah konglomerat RI yang merupakan pemain bisnis tol.
Jusuf Hamka melalui perusahaannya PT Citra Marga Nusaphala Persada Tbk. (CMNP) dikenal sebagai salah satu juragan jalan tol di Indonesia. Bagaimana tidak, Ia memiliki beberapa jalan tol di lokasi strategis, yakni berada di sekitaran Jabodetabek.
Total ada 7 jalan tol yang menjadi milik perusahaannya yakni CMNP. Perusahaannya merupakan perusahaan jalan tol swasta pertama di Indonesia.
Selanjutnya, Grup Agung Sedayu milik Sugianto Kusuma alias Aguan tengah menggarap jalan tol baru yang akan menghubungkan kawasan Kabupaten Tangerang ke sisi utara Jakarta, yakni Jalan Tol Kamal-Teluknaga-Rajeg. Nilai keseluruhannya mencapai Rp23,22 triliun dan ditargetkan rampung tahun 2025.
Agung Sedayu dan Grup Salim yang merupakan pengembang kawasan kota mandiri Pantai Indah Kapuk (PIK) 2 atau The New Jakarta City, telah membentuk konsorsium bernama PT Duta Graha Karya, yang akan membangun tol tersebut.
Grup Sinar Mas juga tidak terluput dari bisnis tol. Sinar Mas Land melalui PT Trans Bumi Serbaraja merupakan badan badan usaha jalan tol (BUJT) dari Jalan Tol Serpong – Balaraja yang baru resmi beroperasi 30 September lalu.
Tol Serpong-Serbaraja Seksi 1B yaitu CBD BSD-Legok sepanjang 5,73 Km mulai beroperasi fungsional tanpa tarif sebagai bentuk dukungan konektivitas bagi masyarakat.
Tol tersebut merupakan bagian dari salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN).