Orang China Menyerah Kerja di Induk TikTok, Alasannya Bikin Miris

Induk Usaha TikTok, Bytedance

Speanjang 2023, karyawan raksasa teknologi yang bekerja di Baidu, Alibaba, dan Tencent, secara total berjumlah 364.477. Angka itu menurun sekitar 25.000 dari tahun sebelumnya.

Laporan SCMP menunjukkan, pencarian soal eksodus karyawan di Douyin, media sosial mirip TikTok di bawah naungan ByteDance, menunjukkan hasil yang membludak.

Banyak rekomendasi tawaran untuk para pencari kerja, perubahan karir, dan manajemen karir. Fenomena ini kembali membuktikan industri teknologi tak lagi menjadi lahan ‘seksi’ bagi angkatan pekerja.

Salah satu contohnya adalah Zoe Du yang sudah bekerja di induk TikTok, ByteDance, selama lebih dari 10 tahun. Ia memutuskan mengundurkan diri pada 2020 lalu.

Bekerja mati-matian selama 6 hari seminggu nyatanya berdampak buruk bagi kesehatan Du. Ia pernah pingsan di kantor setelah berminggu-minggu bekerja sampai jam 11 malam setiap hari.

Du merupakan representasi dari ribuan karyawan lain yang akhirnya menyerah dan meninggalkan pekerjaan di industri teknologi. Fenomena ini berbarengan dengan momentum penurunan pertumbuhan bisnis raksasa teknologi.

Selain itu, badai PHK yang kian kencang menerjang industri teknologi membuat para karyawan ketar-ketir menghadapi masa depan mereka. Tak ada kepastian karir mereka akan stabil.

Du mengatakan raksasa teknologi China saat ini tak segemerlap beberapa tahun lalu. Ia mengatakan setidaknya 70% dari rekan kerjanya sudah mengundurkan diri dan mencari mimpi lain.

Pada 2021, Du mendirikan Ziranlu untuk membantu influencer meningkatkan performa digital mereka dan memonetisasi akun mereka.

Hanya berbekal 8 karyawan, Ziranlu diklaim mampu meraup pendapatan tahunan senilai 10 juta yuan pada tahun lalu. Startup itu juga berhasil menggandeng 150 klien di platform video pendek.

Du mengatakan pengalamannya di ByteDance memberikan bekal berharga. Salah satunya mengasah keterampilan untuk membaca dan merespons data, trafik web, dan manajemen.

Wang Sijing yang merupakan mantan product manager Baidu dan startup Ofo memiliki cerita serupa.

Ia mengatakan pengalamannya bekerja 5 tahun di raksasa teknologi memberikan kemampuan penting untuk kritis terhadap data, serta mengambil keputusan berdasarkan data.

Setelah berkelana mendirikan startup sendiri, Wang akhirnya kini lebih fokus membuat konten soal tips karir dan tips bekerja sendiri dengan nama ‘PMWang’.

Menurut Wang, hidupnya kini lebih ringan dan bebas ketimbang dulu ketika masih bekerja di ByteDance.

“Ketika sedang lelah, saya akan berikan diri saya libur selama sehari atau dua hari, pergi liburan, lebih dekat dengan alam, atau sekadar meditasi,” ia menjelaskan.

Raksasa internet China terkenal dengan budaya kerja gila-gilaan yang dijuluki ‘996’. Artinya, bekerja dari jam 9 pagi sampai jam 9 malam selama 6 hari dalam seminggu.

Kini banyak perusahaan yang sudah lebih fleksibel dalam hal waktu kerja, setelah mendapat banyak kritikan. Namun, beberapa karyawan di industri teknologi seperti ByteDance dan Tencent mengaku masih sering lembur dan kadang menghadapi tenggat di akhir pekan.

https://sanlorenzello.net

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*