Tak perlu panik, ini cara penanganan pertama saat tersiram air keras

Tak perlu panik, ini cara penanganan pertama saat tersiram air keras

Personel Bhabinkamtibmas Polsek Cilincing Polres Metro Jakarta Utara Aipda Ibrohim mendapatkan perawatan usai mengalami luka bakar akibat penyiraman air keras pada Senin (2/12) dinihari (ANTARA/HO-Polsek Cilincing)

Tindakan kriminal semakin marak terjadi, terutama aksi kejahatan berupa penyiraman air keras. Selain mengalami trauma, air keras yang mengandung bahan kimia ini dapat menyebabkan luka bakar yang parah pada kulit atau organ tubuh lainnya.

Kasus kriminal penyiraman air keras bukan hal baru di Indonesia. Seperti yang baru saja dialami pada mahasiswi Yogyakarta yang disiram air keras dan mengalami luka bakar serius pada bagian wajah hingga tubuh lainnya.

Insiden ini terjadi pada Rabu (24/12) di tempat tinggal kos korban, ketika ia hendak pergi beribadah ke gereja. Terdapat dua pelaku dari penyerangan ini, yakni mantan pacar yang mengaku sakit hati karena diputuskan oleh korban dan orang suruhan yang melakukan aksi penyiraman.

Luka bakar karena terkena air keras dapat berdampak kerusakan yang berat dan berjangka panjang, seperti kulit yang terkelupas, kebutaan atau rabun, bibir yang sulit berbicara, hingga kematian, tergantung pada area tubuh terkena air keras.

Walaupun air keras bersifat korosif, hal ini dapat diatasi dengan penanganan pertama yang cepat dan tepat sebelum mendapatkan tindakan medis, sehingga dapat meminimalisir luka bakar yang dialami.

Berikut ini adalah langkah-langkah penanganan pertama yang dapat dilakukan jika Anda atau orang di sekitar Anda mengalami insiden terkena siraman air keras.

1. Tenang dan jangan panik

Ketika terkena air keras, usahakan untuk tetap tenang. Kepanikan dapat memperburuk kondisi luka dan membuat korban tidak fokus untuk mendapatkan penanganan pertama.

2. Bilas bagian tubuh dengan air bersih sebanyak-banyaknya

Siram bagian tubuh yang terkena air keras menggunakan air bersih yang mengalir selama 15-30 menit untuk mengurangi rasa terbakar pada kulit. Dianjurkan untuk tidak menggunakan obat seperti minyak atau krim dan es batu karena dapat bereaksi sehingga memperburuk kondisi luka pada kulit.

3. Lepas semua pakaian yang digunakan dan terkena air keras

Saat terkena air keras, usahakan untuk segera melepaskan semua pakaian, aksesoris, atau hal lainnya yang sedang digunakan agar dapat mengurangi paparan air keras ke kulit dan air bersih juga dapat mengalir ke seluruh bagian tubuh.

4. Tutupi luka dengan kasa steril

Setelah seluruh tubuh sudah terbilas dengan air bersih dan rasa terbakar sudah terasa berkurang, tutup bagian luka pada tubuh dengan kain bersih atau kasa steril dengan ikatan yang tidak terlalu rapat. Hal ini bertujuan agar luka tidak terkontaminasi debu atau kotoran sampai mendapatkan perawatan medis.

Demikian cara penanganan pertama saat terkena siraman air keras, yang sangat membutuhkan langkah cepat dan tepat. Edukasi dan kewaspadaan terhadap air keras menjadi kunci untuk mencegah dan menghadapi situasi ini.

Dengan penanganan yang baik, dampak kerusakan fisik maupun mental dapat diminimalkan, sehingga dapat membantu korban untuk segera pulih dan tidak mengalami efek kerusakan kulit yang berjangka panjang.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*