Warga RI Ogah Beli Mobil, Saham Otomotif Jadi Lautan Merah

Pameran Indonesia International Motor Show (IIMS) 2024 digelar di JIExpo Kemayoran, Jakarta Pusat, pada 15-25 Februari. (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Sektor otomotif masih terlihat lesu, hal ini tercermin dari merosotnya penjualan mobil.

Berdasarkan laporan Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), penjualan mobil dari pabrik ke dealer (wholesale) di pasar domestik mencapai 72.667 unit pada September 2024. Angka tersebut turun 4,77% dari periode Agustus 2024 sebesar 76.304 unit. Angka tersebut juga turun 9,07% dari periode September 2023 sebesar 79.919 unit.

Turunnya penjualan juga menyebabkan turunnya produksi mobil dalam negeri. Gaikindo menganalisa ada beberapa penyebab turunnya produksi mobil di dalam negeri pada September 2024.

Berdasarkan data Gaikindo, kinerja produksi mobil pada September 2024 sebanyak 101.688 unit. Angka tersebut merosot 11,09% secara tahunan (YoY) dibandingkan September 2023 sebanyak 112.783 unit. Secara bulanan, produksi mobil terkoreksi 5,8% secara bulanan (MoM) dibandingkan produksi pada Agustus 2024 sebanyak 107.973 unit.

Gaikindo mengungkapkan terdapat sejumlah penyebab sektor manufaktur Indonesia melemah pada September 2024, dimana Purchasing Manager’s Index (PMI) manufaktur Indonesia terkontraksi di bawah 50 yakni berada di level 49,2 pada September 2024.

Melemahnya PMI Manufaktur Indonesia, didorong oleh daya beli yang melemah, meningkatnya jumlah PHK hingga pelemahan tukar rupiah.

Penurunan penjualan mobil pun berpengaruh besar terhadap penjualan mobil PT Astra International Tbk (ASII).

PT Astra International Tbk (ASII) mencatatkan penjualan mobil sebanyak 357.802 unit hingga September 2024, anjlok 15,09% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang mencapai 421.409 unit.

Pada September 2024, penjualan mobil ASII tercatat sebanyak 40.096 unit, turun dari penjualan di bulan Agustus yang sebesar 42.195 unit. Pangsa pasar atau market share Astra pun stagnan di angka 55% pada September 2024.

Akan tetapi, merek mobil di bawah naungan Astra masih mendominasi tren penjualan mobil hingga September 2024.

Berdasarkan data Gaikindo, pada September 2024 Toyota masih menjadi merek mobil terlaris dengan penjualan wholesale 25.454 unit, setara 35% dari total penjualan nasional.
Posisinya selanjutnya diisi oleh produsen mobil asal Jepang lain yakni Daihatsu dan Honda yang masing-masing membukukan penjualan wholesale 12.676 dan 7.926 unit.

Namun, anjloknya penjualan mobil dapat berpengaruh negatif terhadap pergerakan beberapa saham otomotif dan pendukungnya. Terbukti dari turunnya penjualan mobil secara tahunan, mendorong penurunan harga saham di sektor otomotif.

https://blog-service.xyz

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*