Warga Korea Utara (Korut) diminta untuk mengucapkan sumpah setia pada Kim Jong Un. Hal ini dilaporkan oleh sebuah lembaga penelitian Korea Selatan (Korsel).
South and North Development Institute (SAND), sebuah organisasi yang berbasis di Seoul, pekan lalu merilis laporan tersebut bersama dengan foto-foto warga yang mengucapkan sumpah pada 8 Januari. Ini bertepatan dengan hari ulang tahun Kim.
Meski begitu, Korut sebenarnya tidak pernah secara resmi mengkonfirmasi tanggal lahir Kim. Diketahui secara tradisional upacara sumpah tersebut diadakan pada hari ulang tahun ayah dan kakeknya, penguasa sebelumnya di negara yang memiliki senjata nuklir tersebut.
“Pilihan Kim Jong Un untuk menjadi tuan rumah upacara sumpah setia pada ulang tahunnya yang ke-40, saat ia memulai tahun ke-13 kekuasaannya, menandakan pergeseran ke arah ketegasan politik, menyimpang dari pendekatan pendahulunya,” kata SAND dalam sebuah analisis, seperti dikutip Reuters pada Senin (6/5/2024).
Presiden SAND, Choi Kyong Hui, mengatakan Korut dapat menetapkan ulang tahun Kim sebagai “hari jadi resmi” secepatnya pada tahun depan. Dinasti keluarga Kim telah memerintah negara ini sejak didirikan setelah Perang Dunia Kedua, memperkuat cengkeraman mereka pada kekuasaan dengan membangun kultus di sekitar mereka.
Untuk pertama kalinya pada tahun ini, Korut juga berhenti menyebut peringatan kelahiran pemimpin pendiri Kim Il Sung pada tanggal 15 April sebagai “Hari Matahari”. Hal ini disampaikan oleh agen tur Barat yang memiliki mitra di Pyongyang, serta analis yang mempelajari media pemerintah Korut.
Kim juga memamerkan putrinya dalam kunjungan resmi ke segala hal mulai dari pabrik hingga peluncuran rudal. Menurut para analis bertujuan untuk memperkuat klaim keluarga tersebut atas kekuasaan.
Bulan lalu Korut merilis sebuah lagu baru yang menampilkan warganya dari berbagai latar belakang, mulai dari anak-anak hingga tentara dan staf medis. Lirik lagu tersebut memuji Kim Jong Un, dengan menggatakan “Ayo bernyanyi, Kim Jong Un sang pemimpin hebat” dan “Mari kita banggakan Kim Jong Un, ayah yang ramah”.